Terbangun dalam keadaan hilang ingatan akan identitas dan masa lalunya, Ishmael harus berjuang melewati mara bahaya untuk menyelamatkan Ailin, dokter wanita yang telah merawatnya, dari tangan penculik. Perlahan masa lalu Ishmael terkuak seiring dengan jumlah orang yang harus ia singkirkan, hingga akhirnya Ishmael ingat siapa dirinya.
Plot film ini kedengerannya cliche banget ya? Iya lah. Formula ini mungkin sudah dipakai oleh puluhan film. Tapi ada beberapa hal yang bikin ekspektasi dari film ini berbeda, yaitu adanya nama Iko Uwais dan Mo Brothers yang menempel di credit title.
Setelah sukses dengan The Raid dan The Raid 2, nama Iko Uwais sebagai aktor dan fighting choreographer udah jadi semacam jaminan mutu untuk film-film laga nasional, bahkan ia juga sempat berperan di film Star Wars : The Force Awakens. Sepanjang karirnya, hampir semua co-star Iko Uwais juga seakan dijamin akan dapet tawaran film lagi.
Kali ini Iko Uwais kembali dengan Headshot, film laga yang disutradarai oleh Mo Brothers (Timo Tjahjanto dan Kimo Stamboel) yang terkenal dengan film-film thriller mereka yang gory. Film ini juga dibintangi oleh Julie Estelle, Chelsea Islan dan Sunny Pang.
Headshot baru saja diputar untuk pertama kalinya di Toronto International Film Festival (TIFF) pada tanggal 9 dan 16 September 2016 dan mendapat respon yang luar biasa positif.
Jadi nggak sabar nunggu Headshot dirilis di Indonesia di bulan Desember, karena pengen ngitung jumlah orang yang mati dan seberapa kreatif cara mereka mati.
kulturblender.wordpress.com 